Pertolongan Pertama Tersedak (Choking)
Tersedak (choking) adalah tersumbatnya saluran napas secara total atau sebagian akibat makanan, cairan, atau benda asing yang tersangkut di tenggorokan atau batang tenggorokan, sehingga mengakibatkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen, bahkan dapat segera menimbulkan kematian. Tersedak merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation.
Pada orang dewasa, sepotong makanan sering menjadi penyebabnya. Tersedak paling sering terjadi ketika seseorang makan dengan tergesa-gesa, terutama jika mereka berbicara atau tertawa pada saat yang sama. Sementara pada anak kecil, tersedak sering terjadi karena menelan benda-benda kecil.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang tersedak, di antaranya:
- Memakan makanan yang terlalu besar dan tidak dikunyah dengan baik
- Makan sambil berjalan
- Makan sambil berbicara
- Meminum alkohol sebelum makan
- Bermain-main dengan makanan.
Dalam keadaan normal, seseorang akan mengalami refleks batuk jika terdapat benda asing yang menghalangi saluran pernapasannya. Namun, jika benda asing tersebut sudah tersangkut di tenggorokan dan menghambat jalan napas, ini yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera.
Dalam beberapa menit korban akan mengalami kekurangan oksigen secara menyeluruh. Tersedak membuat oksigen tidak sampai ke paru-paru dan otak. Jika otak berjalan tanpa oksigen selama 3-4 menit, korban tersedak bisa mengalami kerusakan otak hingga kematian.
Karena tersedak memotong oksigen ke otak, maka pemberian pertolongan pertama secepat mungkin sangat penting untuk menyelamatkan nyawa korban.
Tanda-tanda umum seseorang yang mengalami tersedak adalah memegang tenggorokan dengan kedua tangannya. Seseorang yang saluran napasnya benar-benar tertutup secara total akibat tersedak biasanya menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Ketidakmampuan untuk berbicara atau bernapas
- Bunyi melengking saat mencoba bernapas
- Batuk tanpa bersuara, bahkan kesulitan untuk batuk
- Kulit, bibir, dan kuku menjadi biru atau kehitaman
- Kulit yang memerah, kemudian berubah warna menjadi pucat atau kebiru-biruan
- Hilang kesadaran.
Ada juga korban tersedak di mana saluran napasnya hanya tertutup secara parsial atau sebagian. Jangan mengganggu upaya pernapasan korban dengan cara apa pun, selain mendorong mereka untuk batuk.
Tanda-tanda seseorang yang mengalami penyumbatan saluran napas parsial di antaranya:
- Mendengkur, suara mendeguk dari tenggorokan, atau mengi
- Bibir, daun telinga, dan lidah menjadi biru atau abu-abu, meskipun orang tersebut bernapas
- Kesulitan bernapas dengan normal.
Pengenalan tanda-tanda tersedak merupakan kunci dari keberhasilan penanganan. Benda asing dapat mengakibatkan penyumbatan yang ringan atau berat. Penyelamat harus segera melakukan penanganan jika korban tersedak menunjukkan tanda-tanda di atas.
Pertolongan Pertama Tersedak (Choking)
Jika korban masih bisa batuk, korban tersebut harus diupayakan untuk terus batuk. Cara sederhana ini adalah teknik pertama yang harus Anda coba pada korban tersedak yang masih sadarkan diri karena batuk merupakan reaksi naluriah.
Jika Anda melihat korban mengalami kesulitan bernapas tanyakan pada mereka, “Apakah Anda tersedak?” Jika korban bisa menjawab, jangan mengganggu upaya pernapasan korban, cukup dorong mereka untuk terus batuk guna membantu menggerakkan benda asing agar dapat keluar.
Namun jika korban tersedak, tidak mampu berbicara atau kesulitan untuk batuk, American Red Cross atau Palang Merah Amerika merekomendasikan pendekatan “five-and-five” untuk memberikan pertolongan pertama:
a. Berikan 5 tepukan punggung (back blows)
Berdirilah di samping dan tepat di belakang korban. Jika korbannya anak kecil, berlututlah di belakangnya. Tempatkan satu tangan di dada korban saat memberikan bantuan. Mintalah korban untuk mencondongkan tubuhnya ke depan.
Setelah itu berikan tekanan pada bagian punggung di antara kedua bahunya menggunakan tumit tangan Anda sebanyak lima kali dengan cepat. Ulangi sampai benda asing yang menyumbat bisa keluar dari tenggorokan.
b. Berikan 5 hentakan perut (abdominal thrusts)
Teknik ini dikenal juga dengan istilah “Heimlich Maneuver”. Abdominal thrusts atau heimlich maneuver adalah teknik respons darurat dengan memberikan tekanan paksa pada perut untuk mengeluarkan benda asing yang berada di rongga pernapasan.
Teknik ini dapat digunakan pada korban dalam posisi berdiri atau duduk. Teknik ini juga dapat diterapkan pada orang dewasa dan anak-anak di atas usia satu tahun, namun tidak direkomendasikan untuk wanita hamil: teknik chest thrust (hentakan pada dada) dapat digunakan sebagai gantinya.
Bila korban masih sadar:
- Berdirilah di belakang korban dengan kaki melebar
- Lingkarkan kedua lengan Anda ke pinggang korban dan posisikan korban lebih condong ke depan
- Kepalkan salah satu tangan Anda di bagian atas pusar perut dan di bawah tulang dada korban, genggam erat kepalan itu. Pastikan posisi jempol tangan mengarah ke dalam kepalan tangan.
- Tekan perut korban ke arah dalam dan ke atas menggunakan kekuatan yang cukup. Buat gerakan seperti huruf “J”, ke dalam kemudian ke atas. Lakukan dorongan perut lima kali dengan cepat dan kuat. Ulangi dorongan hingga korban terbatuk dan objek terlempar keluar.
Apabila korban kehilangan kesadaran, hentikan dorongan secepatnya. Hal ini bisa terjadi bila objek tidak berhasil dikeluarkan. Langsung hubungi bantuan apabila Anda tidak berhasil mengeluarkan objek.
Sambil menunggu tim medis tiba,teknik resusitasi jantung paru (RJP) lakukan jika merasa kompeten. Tetaplah bersama korban dan terus lakukan bantuan pernapasan untuk memperbesar kemungkinan selamat.
c. Lakukan secara bergantian antara 5 tepukan punggung dan 5 hentakan perut sampai penyumbatan berhasil ditangani
Jika ada orang lain, mintalah untuk menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Sementara itu, Anda tetap melakukan pertolongan pertama dengan memberikan lima kali tepukan pada punggung dan lakukan tekanan perut.
Bila korban tidak sadarkan diri:
Chest Thrust
Lakukan hentakan pada dada (chest thrust). Teknik ini mirip dengan RJP atau cardiopulmonary resucitation (CPR).
Terkadang teknik ini digunakan juga untuk korban sadarkan diri, di mana teknik abdominal thrust tidak dapat dilakukan. Seperti, korban tersedak yang sedang hamil atau mengalami kegemukan.
Jika Anda kesulitan melingkarkan kedua lengan Anda ke pinggang korban dari belakang, Anda bisa menggunakan hentakan dada dari depan. Untuk melakukan hentakan dada pada korban yang sadarkan diri, tempatkan korban dalam posisi berdiri atau duduk dengan punggung menempel pada dinding, dan dorong dada mereka menggunakan telapak tangan dari depan.
Untuk korban tak sadarkan diri:
Sementara untuk melakukan teknik dorongan dada pada korban yang tidak sadarkan diri, korban harus berbaring terlentang. Berlututlah di satu sisi dan lakukan teknik RJP. Teknik ini harus dilakukan sebagai bagian dari pertolongan darurat di mana kondisi kesadaran dan pernapasan korban sudah dilakukan penilaian, ahli medis atau nomor darurat telah dihubungi, dan penyelamatan napas sudah dilakukan.
Penting!
Apabila korban bisa batuk, jangan gunakan teknik abdominal thrusts dan teknik back blows karena korban hanya mengalami penyumbatan saluran napas secara parsial dan harus didorong untuk terus batuk hingga objeknya keluar. Menepuk punggungnya hanya akan menutup saluran napasnya secara total.
Lakukan pertolongan pertama dengan teknik-teknik di atas sesegera mungkin apabila Anda melihat seseorang mengalami tersedak!
Sumber Artikel : Safety Sign Indonesia